Hukum Idzhar Wajib

Apa itu Idzhar Wajib?

Idzhar Wajib adalah bacaan idzhar (jelas) yang harus dilakukan pada kondisi-kondisi tertentu. Ada beberapa bentuk idzhar wajib yang perlu diperhatikan dalam membaca Al-Quran.

1. Nun Bertasydid dan Mim Bertasydid

Apabila terdapat huruf nun (ن) atau mim (م) yang bertasydid, maka wajib dibaca dengan dengung. Dengung pada huruf tersebut disebut ghunnah.

Contoh:

• إِنَّ

  Dibaca: "inna" dengan dengung pada huruf nun bertasydid

  Dengarkan

• ثُمَّ

  Dibaca: "tsumma" dengan dengung pada huruf mim bertasydid

  Dengarkan

2. Nun Sukun/Tanwin Bertemu Huruf Vo (و) atau Ya (ي) dalam Satu Kata

Jika huruf nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf wau (و) atau ya (ي) dalam satu kata, maka wajib dibaca jelas (idzhar), bukan idghom seperti pada umumnya.

Contoh:

• الدُّنْيَا

  Dibaca: "ad-dunyā" dengan nun sukun dibaca jelas, tidak di-idghom-kan

  Dengarkan

• صِنْوَانٌ

  Dibaca: "shinwānun" dengan nun sukun dibaca jelas, tidak di-idghom-kan

  Dengarkan

3. Nun Sukun/Tanwin Bertemu dengan Huruf Idzhar pada Dua Kata

Jika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf idzhar (ء ه ع ح غ خ) antara dua kata, maka wajib dibaca dengan jelas.

Contoh:

• مِنْ عِلْمٍ

  Dibaca: "min 'ilmin" dengan nun sukun dibaca jelas

  Dengarkan

• مِنْ خَيْرٍ

  Dibaca: "min khairin" dengan nun sukun dibaca jelas

  Dengarkan